Festival Teater Jakarta 2014
Festival Teater Jakarta atau yang di sebut FTJ ini sudah berlangsung sejak 1974 sampai sekarang, dengan adanya festival ini sebagai wadah para pengiat teater khususnya di jakarta, mereka berlomba untuk menunjukan kreativitas di masing-masing individu, dan ini sangat di respon dengan baik oleh para seniman-seniman yang ada di jakarta maupun di daerah,
Festival tahun 2014 kemaren bertemakan "BEBAS",pelakasanaan ftj 2014 ada 2 tempat di Teater Kecil (TIM) dan di Teater Luwes (IKJ),dari 18 grup teater terpilih 3 grup teater sebagai pemenang, Yaitu :
- Teater Nonton
Teater nonton mendapatkan apresiasi sebagai pemenang juara 1, dengan lakon "GREYHOUND"
karya dan sutradara : Diky Soemarno, di gedung Luwes (IKJ) .
Sipnosis : Indra, suami dari Tara -anak ketiga Ibu
Sudarsono- ingin keluar dari rumah yang selama ini ia tinggali. Ia merasa
dirinya tidak bisa berkembang menjadi lebih baik di rumah itu. Belum lagi
perlakuan yang kurang menyenangkan dari kakak-kakak dan Ibu Sudarsono.
Mampukah
Indra keluar dari situasi yang tidak ia inginkan? Atau ia malah terjebak dalam
situasi yang ia ciptakan sendiri ?
foto-foto Teater Ghanta :
2. Teater Ganta
Teater Ghanta adalah teater yang mendapatkan aprsiasi pemenang ke 2, dengan lakon "LIKUKULIKU", Karya dan Sutradara : Yustiansyah Lesmana. di Teater Kecil (TIM)
Sipnosis : Getol, Ciut, Buntut, Pelor, dan Jedug
adalah pekerja bangunan yang berusaha membangun rumah tanpa denah. Mereka
terjebak dalam ketidakjelasan arah kerja yang mengakibatkan spekulasi terhadap
bentuk dan desain rumah. Dalam setiap ruang yang mereka bangun, terdapat
kompensasi emosi dari setiap sejarah individu, kenangan, dan juga angan-angan.
Rumah tanpa denah itu menjadi kubangan imajinasi. Ia membangun rencana
sekaligus keruntuhannya. Ia seperti angin yang kehilangan arah…
Foto-foto pementasan teater Ghanta :
3.Teater Galaxy
Dan yang mendapatkan apresiasi pemenang ke 3 adalah Teater Galaxy, dengan lakon “TUMIRAH SANG MUCIKARI”, Karya: Seno
Goemira Ajidarma, Sutradara : DB
Zeta, di Teater Luwes (IKJ)
Sipnosis : Organisasi Tanpa Bentuk (OTP) merupakan gerakan yang menciptakan konflik
perpecahan (agitasi) antara tentara pemerintah dan pasukan separatis. Tujuan
dari gerakan ini adalah mosi ketidakpercayaan masyarakat terhadap kekuasaan
yang absolut. Terjadilah tuduh-menuduh di antara pasukan pemerintah dan kaum
separatis. Konflik kekuasaan yang berkepanjangan, dikarenakan carut-marutnya
permasalahan. Hal ini menyebabkan kekacauan di tengah masyarakat. Masyarakat
selalu menjadi kelinci percobaan, obyek dari berbagai pihak untuk kepentingan
politik.
TUMIRAH, Seorang perempuan setengah baya yang berprofesi sebagai germo
hanya bisa meradang melihat anak–anak buahnya diperkosa, dan menyaksikan
keadaan yang penuh bangkai manusia, mereka mati secara misterius. Bahkan
dirinya juga terlibat dalam kasus pembunuhan.
TUMIRAH, tetaplah tumirah. Ia tidak punya rasa dendam kepada siapapun.
Yang ia rindukan hanyalah kedamaian, ketentraman, kenyamanan dan aman. Tumirah
tidak tahu apakah dirinya terlibat dalam politik atau tidak. Ia tidak tahu.
Seperti halnya bidak catur.
Foto-foto teater galaxy :
Nah, itu dia pemenang FTJ 2014 kemaren, dan akan di adaan FTJ 2015 di Bulan Desember nanti.
selamat ber aktivitas dan salam budaya
0 komentar:
Posting Komentar